Menteri Jonan: Bersiap Menjadi BLU, BPSDM Harus Terapkan Praktik Bisnis yang Sehat

By Admin

nusakini.com--Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan bahwa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM akan dikembangkan menjadi Satuan Kerja dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

"BPSDM harus dibuat menjadi BLU, seperti korporasi milik Pemerintah, sehingga menjadi komoditi," ujarnya ketika membuka Focus Group Discussion (FGD) Sinergi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sektor ESDM sekaligus penandatanganan Nota Kesepahaman BPSDM dengan 11, Badan Usaha (BU) dan Badan Usaha Tetap (BUT) sektor ESDM di Jakarta, Senin (18/9). 

Jonan pun meminta kepada BPSDM ESDM dan para badan usaha untuk dapat membangun sinergi yang baik dalam pengembangan SDM di sektor ESDM. "Saya harap (perusahaan) yang tidak memiliki corporate education bisa bekerja sama dengan BPSDM. Saya minta agar ada kerja sama yang baik," tutur Jonan. 

Pengembangan BPSDM ESDM menjadi BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, dengan menjadi BLU, maka pengelolaan keuangan BPSDM ESDM menjadi lebih fleksibel dengan tetap berdasarkan kepada prinsip ekonomi dan produktivitas, serta penerapan praktik bisnis yang sehat. 

Layanan yang akan diberikan oleh BPSDM ESDM ketika menjadi BLU meliputi jasa pendidikan, jasa pelatihan, jasa sertifikasi, jasa keahlian, jasa bengkel, jasa laboratorium, jasa pengolahan minyak, jasa pengolahan air, jasa penggunaan sarana pendidikan dan pelatihan, dengan rekanan potensial dari berbagai BU/BUT di sektor ESDM. 

Acara FGD Sinergi Pengembangan SDM sektor ESDM kali ini mengundang 42 BU/BUT sektor ESDM. Adapun 11 BU/BUT sektor ESDM yang menandatangani nota kesepahaman yakni PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk , Chevron Pacific Indonesia , Medco E&P Indonesia , PT Bukit Asam (Persero) Tbk , PT Timah (Persero) Tbk , PT Freeport Indonesia , PT Pertamina Geothermal Energy, PT Geo Dipa Energi (Persero) , PT Pertamina Drilling Service Indonesia , PT Kaltim Prima Coal , dan PT Adaro Indonesia. (p/ab)